Jogja ku lumpuh (lagi)
12:42:00 PM
Pagi ini aku terbangun karena ada suara berisik dari luar kamar, bukan apa-apa, hanya suara anak-anak kost yang udah heboh di pagi hari. Aku bangun dan melihat keluar kamar, langit masih gelap. Kulihat jam di hape, ternyata hampir setengah 6. Ini agak aneh.
Aku buka pintu kamarku dan mendapati adek-adek sedang berbincang-bincang dengan suara yang cukup keras. Mereka tiba-tiba bilang "Gunung Kelud meletus mbak, hujan abunya sampe sini." Langsung aja aku melihat pemandangan yang ada di depan kamarku, meski langit masih gelap tapi pemandangan itu tetap terlihat. Innalillahi, kosan udah kayak pantai pasir putih ! Bedanya ini abu letusan gunung berapi. Langsung terbayang ingatan 4 tahun lalu ketika merapi bergejolak.
Karena ini baru pertama kali bagi mereka, jadi mungkin rasa panik itu tak terhindarkan. Ketika aku mencoba naik ke lantai 2 kost, wooooowwww ini sih lebih parah dari merapi kemarin kayanya. Kemarin sewaktu merapi bergejolak, kita kena dampak karena memang jarak kita dengan merapi yang tak terlalu jauh, tapi ini Kelud. Suhbanallah, La haula wala kuwwata illa billah.
Yaahhh dan bisa dibayangkan seperti apa keadaan di luar. Benar-benar seperti daerah di tepian pantai, atau mungkin salju versi kucel. yang sayangnya etika dilewati kendaraan salju tersebut berubah menjadi debu tak terhindarkan. Jalanan lengang seketika, kampus meliburkan aktivitas pendidikannya, kantor meliburkan pekerjanya. Jogja lumpuh, hampir seperti kota mati.
Ini cara Allah menegur kita, untuk lebih bersyukur, untuk lebih introspeksi diri. Mungkin diri ini sudah mulai melupakan hak-hak Pencipta kita, mungkin diri ini mulai jauh dari-Nya dan terlalaikan oleh buai dunia. MasyaAllah.
0 comments